◼️ عود الطفل أن يسأل الله تعالى كل ما يحتاج إليه.
"Biasakan seorang anak untuk meminta segala yang dibutuhkannya kepada Allah ta'ala."
Tujuannya ialah agar sang anak sejak kecil terdidik untuk bertawakal kepada Allah SWT., mandiri, tidak menggantungkan diri kepada orang lain dalam memenuhi kebutuhannya dan terpenting tidak bermental pengemis.
Tujuannya ialah agar sang anak sejak kecil terdidik untuk bertawakal kepada Allah SWT., mandiri, tidak menggantungkan diri kepada orang lain dalam memenuhi kebutuhannya dan terpenting tidak bermental pengemis.
◼️ عود الطفل على الامتناع عن الحلف بالله تعالى إلا لحاجة شديدة.
"Biasakan seorang anak untuk tidak (mudah) bersumpah kepada Allah ta'ala kecuali karena kebutuhan mendesak."
◼️ لا تصبح الأم أما حين تلد، ولكن حين تربى.
"Janganlah seorang ibu menjadi ibu di kala ia melahirkan anaknya, namun (jadilah seorang ibu) pada fase mendidik sang anak."
◼️ الأطفال يحتاجون إلى القدوة، لا إلى الانتقاد.
"Anak-anak membutuhkan seorang panutan, bukan kritikan."
◼️ ساعد الطفل على أن يحترم نفسه، ومن احترامه لنفسه ينبعث احترامه لك ولغيرك.
"Bantu seorang anak untuk dapat menghormati dirinya sendiri. Dengan menghormati diri sendiri, hal utu akan mendorongnya untuk menghormatimu dan orang lain."
◼️ المبالغة في الثناء على الطفل تولد لديه الغرور، ومن الغرور يولد الاستخفاف بالآخرين.
"Berlebihan dalam memuji/menyanjung anak itu akan mengakibatkannya tertipu (akan realitas dirinya sendiri). Dari ketertipuan itu, ia akan terdorong meremehkan/menghina orang lain."
◼️ ينبغي أن يظل وعظ الأطفال وزجرهم أشبه بالملح في الطعام.
"Sebaiknya nasehat dan teguran kepada anak itu lebih diposisikan menyerupai (fungsi) garam untuk makanan."
◼️ المربي الأكثر نجاحا هو المربي الأقل استخداما للعقوبات.
◼️ المربي الأكثر نجاحا هو المربي الأقل استخداما للعقوبات.
"Seorang pendidik yang paling banyak mendapatkan kesuksesan (dalam mendidik) adalah pendidik yang paling sedikit menggunakan sanksi-sanksi (dalam mendidik anak didiknya)."
-----------------
(Dikutip dari Musykilatul-Athfal, karya Dr. Abdul Karim Bakkar)