Sebagai seorang muslim, wajib mengimani bahwa setiap perintah dan larangan Allah ta'ala pasti ada hikmahnya. Hanya saja, manusia terkadang tidak mengetahui hikmahnya karena keterbatasan pengetahuannya. Sebagaimana Allah berfirman: "Sedangkan kamu diberi pengetahuan yang sedikit." (QS. al-Isra': 85)
Berikut ini adalah hikmah-hikmah memakai busana muslimah bagi para wanita Islam:
1) Wanita muslimah yang menutupi aurat/memakai busana muslimah akan mendapatkan pahala, karena ia telah melaksanakan perintah yang diwajibkan Allah ta'ala, bahkan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, sebab dengan menutup aurat, ia telah menyelamatkan orang lain dari berzina mata;
2) Busana muslimah adalah identitas muslimah. Dengan memakainya, wanita muslimah telah menempatkan identitas lahirnya, yang sekaligus membedakan secara tegas antara wanita beriman dengan wanita lainnya. Selain itu, wanita yang berbusana muslimah sederhana dan sopan akan membuat orang lain menaruh hormat, segan, dan menjaga jarak secara wajar antara wanita dan pria, sehingga fitnah bisa tercegah secara maksimal;
3) Busana muslimah ada kaitannya dengan ilmu kesehatan/kimia, karena seorang dokter ahli yang menganalisa rambut secara kimiawi berkesimpulan bahwa meskipun rambut memerlukan oksigen, namun pada dasarnya rambut itu mengandung fosfor, kalsium, magnesium, pigmen, dan kolesteryl dengan palmitate yang membentuk kholesteryl palmitate yang sangat labil akibat penyinaran atau radiasi, sehingga memerlukan pelindung yang dapat memberikan masa aman terhadap rambut dan kulit kepala untuk membantu rambut itu sendiri. Dalam hal ini kerudung sebagai penutup aurat kiranya cukup memenuhi syarat untuk melindunginya. (Lihat: Panji Masyarakat, No. 387, h. 9);
4) Menurut kaidah pokok ilmu jiwa, pakaian adalah cermin dari kepribadian seseorang. Maksudnya, kepribadian seseorang dapat terbaca dari cara dan model pakaiannya, misalnya seseorang yang bersikap sederhana, yang bersikap ekstrem, dan lain-lain, akan dapat terbaca dari gaya pakaiannya. Wanita nakal yang sudah melanggar ketentuan etika dan moral akan mempunyai ciri khas dalam berpakaian, meskipun kelihatan rapi, tetapi kerapiannya itu sesuai dengan pembawaannya sebagai wanita seksi yang sudah tidak sopan, sehingga ada maksud penjajaan diri. Hal ini berbeda dengan wanita muslimah yang terhormat. Ia jelas mempunyai ciri khas dalam gaya dan model pakaiannya sesuai dengan karakternya sebagai wanita yang menjunjung tinggi sopan santun;
5) Memakai busana muslimah itu ekonomis, dapat menghemat anggaran belanja dan waktu.
Dalam pada itu, Dr. Husain Syahatah, dosen di Universitas Emirat Arab, pernah mengadakan penelitian tentang biaya antara wanita yang memakai busana muslimah dengan wanita yang suka berdandan dan berpakaian tabarruj sebagai berikut:
– Wanita yang berbusana muslimah per tahun memerlukan empat potong pakaian, harga per potongnya sekitar 100 dirham, sedangkan wanita yang suka berdandan per tahun membutuhkan delapan potong pakaian dengan mode yang berlainan, harga per potongnya 150 dirham;
– Wanita yang berbusana muslimah memerlukan dua macam sepatu dan dua tas jinjing setiap tahun, sedangkan wanita yang senang berdandan butuh empat macam sepatu dan empat macam tas jinjing yang sesuai dengan warna bajunya;
– Wanita yang suka berdandan memerlukan parfum dan alat-alat kecantikan rata-rata per bulannya 100 dirham, maka jumlah per tahunnya adalah 1.200 dirham, sedangkan wanita yang tidak suka dandan perlu harum-haruman hanya untuk suami saja;
– Wanita yang suka dandan sering kali pergi ke salon kecantikan, sedangkan wanita muslimah yang berhijab cukup merias dirinya di rumah;
– Wanita yang berdandan memerlukan majalah-majalah yang berisi mode-mode pakaian mutakhir, sedangkan wanita berbusana muslimah relatif tidak memerlukan itu. (Lihat: Husain Syahatah, Majalah Iqtishad Islami, Juli 1982)
Sekian.
------------
📖Dirangkum dari: Kedudukan dan Peran Perempuan; Tafsir Al-Qur'an Tematik, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, hlm. 176—180)