Media Informasi Dan Dakwah Pondok Pesantren Al-Ihsan Gembong

FOR THE YOUTH OF ISLAM (Untuk Pemuda Islam)

FOR THE YOUTH OF ISLAM (Untuk Pemuda Islam)


Wahai para pemuda Islam...

Kalau kita melihat perkembangan zaman sekarang ini, baik itu di Indonesia maupun di negara lainnya, maka semakin lama zaman ini semakin modern, tingkah laku manusia pun ikut-ikutan semakin aneh sehingga terkadang sulit dijangkau oleh akal pikiran.e

Kemajuan-kemajuan yang ada di zaman sekarang ini memang patut kita acungi empat jempol. Kemajuan dalam bidang perdagangan dan teknologi lainnya sangatlah patut kita banggakan. Akan tetapi, kalau kita teliti, selain keberhasilan, ternyata kita juga mendapatkan beberapa dampak negatif yang juga tidak kalah memprihatinkan.
Pada saat ini kerusakan moral para remaja seumur kalian, KKN, kemunafikan serta maksiat-maksiat lainnya telah menjamur di seantero dunia. Keharaman- keharaman agama dihantam saja seolah-olah itu sudah biasa dan tidak tercela. Sama sekali tidak ada rasa takut  kepada Allah. “Hidup itu untuk bersenang-senang, Hidup itu sekali, maka harus ku nikmati”, itulah semboyan  mereka sudah terkena virus hedonisme dan konsumerisme, mereka tidak memandang dari segi halal dan haramnya, yang penting hidup ini harus enak. Masyaallah tsumma na`uudzubillaahi min dzaalik.

Apabila kalian melihat keadaan para pemuda yang sebaya dengan kalian hari ini, kalian akan melihat bahwa semakin lama mereka semakin bobrok. Pergaulan bebas semakin parah, tata krama mereka kepada orang tua semakin ditinggalkan, mereka semakin bangga dengan gaya hidup “gaul”, gaya orang barat atau Korea, sedang gaya hidup islami semakin dihindari dan dianggap out of date.

Kejadian diatas tadi, pastinya tidak lepas dari seringnya mereka melihat TV yang setiap hati memamerkan contoh kebobrokan-kebobrokan moral, atau terlalu banyaknya film-film berbau porno yang ditonton, juga karena pergaulan mereka yang kelewat bebas. Selain itu  juga karena kurangnya bekal ilmu agama dalam diri mereka, sehingga menjadikan mereka rapuh bahkan akan hancur keimanannya.  

Kalau sudah begitu, apa yang harus kalian lakukan sebagai anak muda? Karena kalian semua bakal menjadi tulang punggung bangsa kalian sendiri. Apakah kalian hanya diam dan melihatnya saja tanpa berbuat apapun? Saya jawab tidak. 

Kejadian-kejadian tadi jangan dilihat saja dan jangan hanya duduk-duduk santai sambil “jagungan" (ngobrol) di tempat kumpul atau nongkrong. Kalian harus melakukan sesuatu, sebuah ikhtiar yang disesuaikan dengan status sosial dan kemampuan kalian. Jangan suka keluyuran tanpa tujuan yang jelas dan melakukan aktivitas yang tidak berguna. Kalau kalian masih sekolah, sekolahlah yang aktif, jangan suka gha`ib (absen).

Kalian juga perlu memperkuat iman kalian dengan mengikuti pengajian-pengajian agama yang ada di sekitar tempat kalian, memperbanyak ibadah dan menelaah kitab-kitab agama. Insyaallah dengan itu semua kalian akan pantas selamat dan pantas disebut sebagai calon pemimpin di masa yang akan datang, sebagaimana para ahli hikmah berkata:

شُبَّانُ الْيَوْمِ رِجَالُ الْغَدِّ

“Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa mendatang”

Dalam adagium ini, kalian dikatakan sebagai pemimpin di masa yang akan datang. Menjadi pemimpin tidak perlu harus menjadi pejabat atau presiden terlebih dahulu. Kalian tetap akan menjadi pemimpin. Bisa pemimpin dalam keluarga, lingkungan atau minimal menjadi pemimpin diri kalian sendiri.

Kalau kalian tahu bahwa kalianlah yang akan meneruskan dan menentukan nasib bangsa kalian sendiri, hendaknya kalian sadar bahwa kesempatan hidup ini bukanlah untuk bersantai-santai, bukan untuk bermaksiat ataupun menganggur,  akan tetapi hendaknya masa muda kalian ini diisi dengan cita-cita dan semangat yang berkobar untuk meraih prestasi di masa yang akan datang. Karena jika semangat kalian di awal-awal masa muda tidak berkobar-kobar, maka masa depan kalian sulit untuk menjadi cemerlang. Sebagaimana dawuhnya Imam Ibnu Atha`illah al-Iskandari:

من لم تكن له بداية محرقة، لم تكن له نهاية مشرقة

"Barang siapa tidak memiliki permulaan yang berkobar, maka ia tidak akan memiliki akhir yang cemerlang."
            
Oleh sebab itu, jadilah kalian semua yang masih muda seperti para pemuda ashabul kahfi, pemuda yang potensial dalam agama. 

Dalam lingkungannya yang bejat dan tak bermoral  serta di bawah kekuasaan raja yang kafir, ternyata iman mereka masih tetap kuat. 

Mereka sama sekali tidak terpengaruh oleh keadaan zaman di saat itu. Bahkan, demi mempertahankan iman dan untuk membela agama Allah mereka rela meninggalkan tanah kelahiran tercinta. Mereka adalah teladan  yang baik bagi seluruh anak muda di sepanjang zaman. Mereka tak kenal lelah dalam menghadapi tantangan  zaman.

Kalian juga harus begitu. Kalian tak boleh terpengaruh oleh peradaban  zaman yang semakin hari semakin bejat saja, dan kalian tidak boleh menyerah begitu saja, kalian harus tetap mempertahankan norma-norma agama Islam kalian. Jangan hanya karena diejek teman dengan perkataan seperti “anak ketinggalan jaman, kuno, anak kuper” atau ejekan-ejekan yang lainnya menjadikan goyahnya iman kalian dan akhirnya kalian terjerumus ke dalam kesesatan.

Jadi, dari uraian tadi dapat disimpulkan, kalau memang kalian sudah tahu tentang sejarah ashabul kahfi, maka kalian sebagai pemuda harus sadar dan waspada terhadap agama, diri dan masa depan bangsa. Katakanlah batil pada perkara yang batil dan katakan benar pada perkara yang benar. Karena pemuda adalah tumpuan  dan harapan masyarakat dan masa depan bangsa. Kalian jangan sampai kecewakan mereka para orang tua kalian, tetangga dan masyarakat kalian yang banyak berharap kepada kalian semua.  Contohlah para ashabul kahfi dari segi sabar dan teguhnya mereka dalam mempertahankan imannya. Bukannya meneladani mereka dari segi tidurnya yang sangat lama.

Dengan semua itu, insyaallah kalian semua bisa hidup damai  dan sejahtera di bumi yang subur dan tentunya berada di bawah naungan rida Allah ta`ala

Sekian.


اهدنا الصراط المستفيم