Sayyid Qushayy dilahirkan sekitar tahun 400 M. dan meninggal pada tahun 480 M. Beliau bernama asli Zaid, dan biasa dipanggil Mujammi' yang artinya Sang Penghimpun/Pemersatu karena berkat jasa beliau Allah menghimpun dan mempersatukan kabilah-kabilah Quraisy di Mekah setelah sebelumnya mereka berdomisili secara berpencar dan terpisah-pisah. Sebagian mereka ada yang tinggal di jalan-jalan perbukitan. Ada pula yang tinggal di puncak gunung. Lalu Sayyid Qushayy menetapkan domisili mereka di satu tempat, Mekah. Dari situlah orang-orang menamakan beliau dengan Mujammi', Sang Penghimpun/Pemersatu.
Mengenai jasa Sayyid Qushayy ini Hudzafah bin Ghanim menggubah sebuah syair:
أٙبُوْكُم قُصٙيٌّ كٙانٙ يُدْعٰى مُجٙمِّعًا * بِهٖ جٙمٙعٙ اللّٰهُ الْقٙبٙائِلٙ مِنْ فِهْرِ
"Ayah kalian adalah Qushayy yang biasa dipanggil Mujammi'."
"Berkat dia Allah menghimpun kabilah-kabilah dari (keturunan) Fihr."
Jasa seperti ini hanya bisa muncul dari orang yang punya jiwa kebapakan, kepemimpinan tinggi dan pengayom semua golongan.
Sayyid Qushayy merupakan sosok yang pertama kali memperbarui bangunan Kakbah dari golongan Quraisy setelah era Nabi Ibrahim as.
Pada era jahiliah, Sayyid Qushayy memegang 4 unit jabatan, yaitu:
1. Hijabah al-Bait: unit jabatan yang tugasnya memelihara dan melindungi Kakbah dan kunci-kuncinya. Jabatan ini juga disebut dengan Sidanah al-Bait;
2. Siqayah al-Hajj: unit jabatan yang bertugas menyediakan kebutuhan air segar (air minum) di Mekah, untuk penduduk Mekah sendiri dan persedian bagi para jamaah haji;
3. Ar-Rifadah: unit jabatan yang bertugas mengurusi pengadaan konsumsi untuk para jamaah haji (semacam catering untuk zaman sekarang);
4. An-Nadwah: unsur kepemimpinan yang bertugas memimpin seluruh pertemuan atau rapat yang dilakukan oleh unit-unit. Semua keputusan musyawarah hanya bisa diputuskan di kediamannya. Bahkan keabsahan akad nikah juga ditetapkan di sana.
Kediaman Sayyid Qushayy menjadi tempat konsultasi semua problematika orang Arab, baik problem golongan maupun problem pribadi.
Menjelang kematiannya, Sayyid Qushayy berwasiat kepada putra-putranya untuk menjauhi khamr (minuman keras). Wasiat seperti ini jelas hanya bisa muncul karena beliau telah mengetahui secara jelas akan dampak-dampak negatif khamr ketika dikonsumsi.
Referensi: Kitab "Muhammad Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallama" karya Syekh Muhammad Ridha, hlm. 23.