وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِالله وَالْيَوْمِ الآخِرِ
فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Dan barangsiapa
beriman kepada allah dan hari akhir maka berkatalah yang baik atau diamlah”
(SABDA NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU `ALAIHI
WASALLAM)
Saat anda tak memiliki kata-kata yang perlu
dibicarakan, diamlah. Cukup mudah untuk mengetahui kapan waktunya berbicara. Namun, mengetahui
kapan anda harus diam adalah hal yang jauh berbeda.
Salah satu fungsi bibir adalah untuk dikatupkan. Bagaimana anda bisa memperhatikan dan mendengarkan dengan lidah yang berkata-kata.
Diamlah demi kejernihan pandangan anda. Orang yang mampu diam di tengah keinginan untuk
berbicara mampu menemukan kesadaran dirinya. Sekali anda membuka mulut, anda akan temui
betapa banyak kalimat-kalimat meluncur tanpa disadari. Mungkin sebagian kecil kata-kata
itu tidak anda kehendaki. Seringkali orang tergelincir oleh kerikil kecil, bukan batu besar.
Salah satu fungsi bibir adalah untuk dikatupkan. Bagaimana anda bisa memperhatikan dan
Butiran mutiara indah hanya bisa tercipta
bila kerang mutiara mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sekali ia membuka lebar-lebar cangkangnya,
maka pasir dan kotoran laut segera memenuhi mulutnya. Inilah ibarat, kekuatan anda untuk
diam. Kebijakan seringkali tersimpan rapat dalam diamnya para bijak. Untuk itu, anda perlu
berusaha membukanya sekuat tenaga. Bukankah pepatah mengatakan, "diam adalah emas".